Showing posts with label Jalan-Jalan. Show all posts
Showing posts with label Jalan-Jalan. Show all posts

September 20, 2019

Goes to UI & Lobang Buaya

Yak, hari Kamis kemaren, gue seangkatan pergi jalan-jalan ke Jakarta. Tempat pertama yang akan kita datangi adalah Universitas Indonesia dan tempat kedua yang akan kita kunjungi adalah Monumen Pancasila Sakti.

Hasil gambar untuk universitas indonesia
Universitas Indonesia

Kami berangkat naik bus. Berangkat ke UI jam setengah 8 pagi, dan tiba di UI sekitar pukul setengah 10 pagi. Kita turun di gedung yang namanya Balairung. Tapi ternyata tidak hanya sekolah gue saja yang mengunjungi UI, namun ternyata ada juga sekolah SMA yang kebetulan lagi studi banding.

Jadi kita tidak hanya satu sekolah, melainkan dua sekolah. Wah, kampret lah. Mana orang-orangnya bermata sipit semua lagi. Jangan-jangan, mereka adalah orang-orang China yang dikirim ke Indonesia untuk mempelajari tentang mata pelajaran bioteknologi fisikanologi geokimia algoritma aljazair lagi? ->mata pelajaran apa coba?

Okelah, kita dua sekolah lagi studi banding ke UI. Nah, terus abis kita sempat tatap-tatapan mata antara kubu merah dan kubu hitam muda (mana ada?), akhirnya kita masuk ke gedung Balairung.

Di dalamnya, ternyata luas banget. Lantai bawah luas banget, lantai atas untuk tribun penonton juga besar. Kayaknya bisa nih kita seangkatan main sepakbola disini lawan SMA itu. Muhuehehe.

Selanjutnya kita duduk. Dan datang 2 manusia yang mereka jadi juru bicara, atau pengarah acara gitu. Mereka itu yang memperkenalkan UI lebih dalam, mulai dari fakultas-fakultasnya, jurusan-jurusannya, dll.

Setelah mereka berdua puas mengotori mic dengan butiran-butiran air ludah mereka yang sangat wangi, akhirnya mereka membuka sesi tanya jawab. Banyak teman-teman angkatan gue baik cowok maupun betina maju kedepan untuk mengeluarkan berbagai question-question yang membuat kepala mereka menahan beban cukup berat (halah bacot).

Oh iya, kenapa yah UI itu identik dengan warna kuning? Kayaknya gue perhatikan dari tadi UI itu serba kuning, mulai dari bus kuning, sepeda kuning, bangku kuning, sampai noda baju di ketek orang-orangnya pun berwarna kuning.

Pertanyaan yang cukup tidak berguna namun membuat penasaran banyak orang ini pun sempat ditanyakan oleh teman gue ketika sesi tanya jawab dimulai.

Namun, ternyata kedua kakak yang jadi pembicara didepan panggung juga ternyata tidak mengetahui mengapa alasan UI identik dengan kuning. Mereka hanya bisa menjawab,

"Itu memang sejak zaman dahulu sudah seperti itu."

Mantap.

Setelah selesai, kita foto perkelas dulu di panggung. Anak-anak pada gaya norak gitu. Jadi jelek dah fotonya. Ya gak jelek-jelek amat sih. Gue dong..... yang paling jelek. :p

Hasil gambar untuk dalam balairung universitas indonesia
Contoh suasana didalam Balairung

Setelah itu, kita kembali naik bus, dan siap untuk menuju tempat kedua: Lobang Buaya!!!

Jujur, jni adalah pengalaman pertama kali gue ke Lobang Buaya. Gue kagak pernah kesini sebelumnya. Dan gue heran, apakah benar di Lobang Buaya banyak burung kakatua buaya disini? Hmm... mari kita buktikan.

Kita berangkat dari UI ke Lobang Buaya sekitar jam 11 siang, dan sampai sana jam 1 siang. Sampai disana, kita kumpul dulu di teras Museum Paseban.

Hasil gambar untuk museum paseban

Di teras Paseban, kita kenalan dulu sama 2 bapak tour guide yang akan memandu kami menjelajah Monumen Pancasila Sakti ini.

Sebelumnya informasi dikit, bahwa Museum Pancasila Sakti ini terletak di Kelurahan Lobang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah selatan ada markas besar TNI, di sebelah utara adalah bandara Halim Perdanakusuma, sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah barat adalah TMII.

Kompleks Monumen Pancasila Sakti terdiri dari beberapa bangunan, yaitu sumur maut, museum pengkhianatan PKI (komunis), rumah penyiksaan, dapur umum, pos komando, dan museum Paseban.

1. Sumur Maut

Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta Ahmad Yani - Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan - Letjen. Anumerta M.T. Haryono - Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta Siswandono Parman - Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

2. Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)

Di museum ini, kita disuguhkan dengan beberapa kejadian kejam yang dilakukan oleh PKI dalam bentuk diorama. Di museum ini ada sekitar 30-an diorama.

3. Rumah Penyiksaan

Di rumah inilah keempat Pahlawan Revolusi yang masih hidup disiksa hingga tewas. Mereka mengalami siksaan yang amat berat, oleh segerombolan pemberontak G-30-S/PKI. Di rumah ini, terdapat diorama penyiksaan yang dialami oleh keempat Pahlawan Revolusi tersebut.

4. Dapur Umum

Rumah ini awalnya milik Ibu Amroh. Namun beliau meninggalkan rumah ini dan PKI menggunakannya sebagai dapur umum. Di tempat ini masih ada beberapa alat yang masih terjaga keasliannya sejak zaman PKI hingga kini, seperti 3 buah lampu petromaks, wajan, kursi, hingga lemari kaca.

5. Pos Komando

Di tempat ini para pemberontak PKI mengadakan komando, rapat, dll.

6. Museum Paseban

Di museum ini, kita bisa melihat foto-foto keganasan PKI dan berbagai diorama-diorama pemberontakan yang dilakukan oleh PKI.

Setelah dari Monumen Pancasila Sakti, kita kembali naik bus dan melanjutkan perjalanan. Karena kita belum sholat Dzuhur dan Ashar, maka kita sempat mampir di Masjid At-Tin di TMII.

Setelah sholat, kita boleh bebas, main-main. Kita kumpul di satu tempat untuk makan pizza ramai-ramai per kelas. Lalu kita bebas boleh ngapain saja. Ngobrol-ngobrol boleh, jajan boleh, main-main boleh, guling-gulingan juga boleh.

Setelah kita puas main-main, kita disuruh kembali ke bus karena kita akan pulang ke Bogor. Kembali ke sekolah.

Well then, itulah kisah gue di hari Kamis. Hari yang sangat seru sekali bagi gue karena bisa mempelajari beberapa ilmu di Monumen Pancasila Sakti, dan tau beberapa hal mengenai Universitas Indonesia.

Sampai jumpa dan selamat makan siang jika Anda sedang makan siang!
Share:

July 31, 2019

Mengenal Lebih Jauh Tentang Wisata Budaya Beserta Contohnya

Pengertian Wisata Budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik budaya dengan memanfaatkan potensi budaya dari tempat yang dikunjungi tersebut.
Beberapa contoh Wisata Budaya adalah: wisata religi, wisata edukasi, wisata sejarah, wisata kota dan lain-lain.
Tujuan wisata budaya:

  • Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
  • Memajukan kebudayaan
  • Mengangkat citra bangsa
  • Memupuk rasa cinta tanah air
  • Memperkukuh jadi diri dan kesatuang bangsa
  • Mempererat persahabatan antar bangsa
Diantara banyaknya destinasi wisata budaya yang terdapat di seluruh pelosok Indonesia, saya hanya menampilkan 1 contoh destinasi wisata budaya versi Pocong Jantan's Blog.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta

Taman Mini Indonesia Indah
TMII alias Taman Mini Indonesia Indah berlokasi di kawasan Timur Jakarta. TMII merupakan miniatur Indonesia, lengkap engkap dengan segala anjungan dari tiap-tiap propinsi. Wisatawan yang datang kebanyakan adalah wisatawan lokal.
Berwisata ke TMII bisa menjadi salah satu cara yang tepat untuk mempelajari budaya dari seluruh Indonesia secara praktis. Lewat miniatur-miniatur yang disediakan, wisatawan dapat mempelajari peninggalan sejarah, rumah dan pakaian adat, serta beberapa benda khas suku-suku di Indonesia.
Selain itu, di kawasan TMII juga terdapat beberapa museum yang bisa dikunjungi. Museum tersebut menyimpan benda-benda bersejarah dari seluruh Indonesia.

Oke, sekian artikel kita kali ini. Semoga bermanfaat untuk semuanya. Dan jangan lupa share blog ini dan follow semua akun media sosial saya ya. Hehehe. Wajib hukumnya!!!
Share:

July 20, 2019

Perjuangan Demi Charger Tab

Halo guys. Kembali lagi di blog pocong geblek.

Kenapa nih Bin kok sering banget updatenya? Yak, jadi gue itu lagi ngedaftarin blog ini ke Adsense. Yah, berhubung gue udah 1 taun lebih ngeblog, dan postingannya udah 30an lebih, maka gue memutuskan mendaftarkan blog ancur ini ke Adsense. Sebuah keajaiban bila blog ini di approve sama Adsense. Hehehe.

By the way, doain juga ya guys, semoga blog ini di approve. Soalnya yah gue pengen ganti suasana aja sih. Pengen gitu sekali-sekali liat blog sendiri ada iklannya. Kayak gimana sih rasanya.

Gue juga udah nambahin page special, yaitu About, Disclaimer, Privacy Policy, sama Site Map. Apa itu? Search aja deh di Google. Ribet jelasinnya. Pokoknya kalo gak ada itu blog gue ini (dan blog lainnya) gak bakal di approve sama Adsense.

Oke. Kali ini gue akan menulis pengalaman konyol gue beberapa hari yang lalu


Jadi ceritanya charger tablet gue ini rusak, gara-gara gue maenin pas lagi di charger (sumpah ini jangan ditiru guysss... --> kelakuan dodol pocong geblek). Nah terus gue pengen beli baru, tapi bokap sibuk terus. Jadi gak bisa beliin gue charger. Maka gue minta dianterin lah sama abang gue ke Jambu 2.

Gue kira sih mudah. Tadinya gue pikir cuma jalan kaki ke gerbang komplek, trus naek angkot sampe rel kereta ring road, trus nyebrang rel, trus naek angkot lagi ke Jambu 2, beli, pulang, kelarrr deh. But it is not simple guys. Ternyata butuh perjuangan dan pengorbanan yang ekstra, harus rela keilangan duit dan berliter-liter keringet.

Jadi gini kisahnya. Charger tab gue rusak semenjak hari Jumat minggu lalu, sehari sebelum mudik kedua gue yg nganter mbah gue balik ke jawa. Sore sekitar jam 4, batere tab gue tinggal 30%, dan gue kabari hal ini ke grup blogger di Whats App.

Gue bilang bahwa gue kayaknya bakal gak online selama berhari-hari. Nunggu gue beli charger yang baru. Dan ternyata bener. Gue pulang mudik hari Minggu, dan gue baru ke counter hape dll di Jambu 2.

Akhirnya gue ngajak abang gue nemenin gue beli charger. Akhirnya kita berangkat jam 10 pagi, terus jalan kaki sampe depan komplek. Abis itu naek angkot 16 ke rel kereta jalan tol ring road. Abis itu gue nyebrang rel, lalu naek 09 sampe Jambu 2.

Btw gue cuma bawa duit cepek, 100 rebu. Karena gue kira harga chargernya tuh cuma 40 rebu. Soalnya pas dulu gue beli charger kesini (ketauan banget sering maenin tab pas di cas hehehe) seinget gue cuma 40 rebu.

Nah karena udah naek angkot 2 kali, dan itu ngabisin 7 rebu, maka sisa duit gue tinggal 93 rebu. Trus, kita nyebrang dari jalan raya di persimpangan yg deket Jambu 2. Akhirnya, kita masuk deh ke Jambu 2.

Ps: bagi lo yg baru pertama kali jalan2 keluar ke mall tanpa ortu, sebaiknya jangan sok tau. Karena bisa jadi lo akan mengalami kejadian yg gue alami berikut ini.

Gue inget dulu tempatnya itu kayak gimana. Counternya itukecil, isinya hape2, charger2, sama casing hape gitu. Berbekal pengalaman terakhir kali dan rasa sok tau yang overdosis, maka gue nyari2 tuh counter tanpa bertanya ke orang.

Gue sok tau banget waktu itu. Trus gue ama abang gue muter2 berkali2, tanpa nanya ke orang. Akhirnya gue beraniin nanya ke satpam,
Gue: "Pak, mau nanya pak. Counter yg jual charger dimana ya?"

Pak sekuriti: "Oh satu lantai ini jualan charger smua dek."

Mampus.

Gue harus nyari 1 lantai demi dapetin charger. Akhirnya gue nanya ke abang,
Gue: "Kak, gimana nih?"

Abang: "Ya udh samperin tuh ke yg counter SAMSUNG."

Akhirnya gue ke counter samsung, karena tab gue ini merek samsung yg jadul. Trus gue nanya ke mas2 counter samsungnya,
Gue: "Mas, ada charger tab gak?"

Mas2 penjaga counter (mulai skarang kita singkat jadi M2PC): "Oh iya ada, tab yg mana nih?"

Trus gue nunjukin tab gue.

M2PC: "Ooh ini mah keluaran lama ya? Bentar ya saya ambilin dulu."

Trus mas2nya pergi, mungkin ambil charger ke temennya. Gue sempet beli minuman dulu si, harganya 8 rebu. Berarti, duit gue sekarang tinggal ya adalah pokoknya. Trus dia balik lagi.

M2PC: "Yg ini bukan?"

Gue: "Iya.."

Trus MP2C nyolokin chargernya ke stopkontak dan ke tab gue. Dan...... nyala brooo!!!! YII-HAA!!!!!! Akhirnya setelah selama 4 hari gue kaga pegang gadget, akhirnya sekarang nyala lagi!!!!!! Hello whats app, hello instagram, hello blogger, hello monyetku tersayang.... aaah, pokoknya gue hepi banget.

Trus gue nanya,
Gue: "Berapa ya mas harganya?"

M2PC: "100 rebu aja."

Gue: "..............."

DEG!!!! ANJAYY LANGSUNG MATUNG GUA CUY!!!

Anjir, duit gue kaga cukup. Gue diem. Bener2 diem. Kaga tau mo ngapain. Udh cape2 dateng kesini, panas2an melawan udara kota Bogor, jam 12 siang pula. Coba lu diposisi gue. Kaya gimana rasanya. Mending lu naek mobil bolak-balik, lah gua naik angkot boy.

Trus gue kepikiran, kalo uangnya ga cukup, setidaknya gue lama2in dikit lah, biar tab gue keisi beberapa persen. Wkwkwk gue kepikiran tuh kaya gitu. Akhirnya gue lamain dikit, hingga gue bilang,
Gue: "Waduh, uang saya kurang mas."

M2PC: "Adanya berapa?"

Gue: "80 rebu."

M2PC: "Oh iya udh gapapa."

Gue: (bersukur dalem ati.... alhamdulillaaaaaahhh) "Wah beneran mas?"

M2PC: "Iya."

Gue: "Wah makasih banyak ya mas. Makasih!"

M2PC: "Iya."

Trus gue cabut. Duit gue sekarang hanya tinggal 9 rebu. Cuma bisa buat naek angkot sekali, hadehhh coba aja gue ga beli minumannya, pasti gue bisa naek angkot 2 kali.

Akhirnya gue memutuskan untuk naek angkotnya setelah lewat rel kereta, yg langsung menuju perumahan gue. Dan dari Jambu 2 sampe rel itu gue jalan kaki. Yah, lumayan sih, capek buanget nget nget. Capeknya kebangetan, kaga kira2.

Ada kali 1 jam gue jalan kaki sampe rel. Akhirnya, pas udh sampe rel, kita naek angkot juga. Hadeeh capek cuuy, kringet gue di punggung udh kelewatan, udh seember. Akhirnybgue pulang dengan selamat namun dengan kondisi lemah. Untung aja gue lagi ga cosplay jadi pocong, kalo iya mungkin gue bakalan mati untuk yg kedua kali gara2 lompat2 sepanjang jalan. Hehehe.

Oke, intinya, saya ingatkan kepada lo. Kalo gadget lo lagi dicas, ya biarin aja. Jangan sambil dimaenkan. Ntar kabel charger lo rusak, baru tau rasa lo. Mending kalo lo naek mobil n uang cukup plus ada ortu, lah kalo kaya gue?

Oke, next post gue masi nulis draf cerita mudik gue lagi nih. Masi sama judulnya, paranormal experience part 3. Oke, ditunggu ya.
Share:

January 14, 2019

Jalan-Jalan ke TMII

Tanggal 30 Desember kemaren, gue sempet maen ke TMII. Ngapain? Awalnya bokap dapet undangan dari salah satu temennya untuk datang ke kondangan dia. Kebetulan juga lokasinya di TMII. Nah, ya udah deh bokap menyetujui undangan itu.

Trus kita prepare-prepare, and siap untuk jalan-jalan ke TMII!




Ini cerita pas di kondangannya gue skip aja ya. Soalnya males banget gue nulisnya, kelamaan. Dan setelah post ini terbit pun, gue masi ada SATU DRAF POST lagi yang harus gue tulis. Ya, masi ada satu stock postingan yang belom gue tulis. Tentang apa? Masi rahasia...

Kisah yang paling 'nempel' di otak gue (selain yang lainnya membosankan, ga seru, ga lucu, dan seterusnya), adalah ketika gue, bokap, kakak, Syahdan, dan Syamil mampir di Museum Transportasi.

Jadi, pas kesana, kita masuk ke dalem sebuah kereta peninggalan jaman dulu, kereta yang gerbongnya udah keliatan tua, mulai rapuh, dan... ga enak aja diliatnya. Inilah penampakan kereta tersebut:


Kita semuanya berpose seadanya, foto keluarga kayak gini biasanya disebut "foto garing". Karena gaya kita diatur, ga sesuai keinginan sendiri. Ini aja kita dipaksa bokap.

Trus kita pisah, bokap ama Syahdan dan Syamil, gue ama kakak poto-poto. Karena gue seorang fotografer senior (wuasssseek), jadinya malah gue mulu yang motoin kakak. Sementara kakak, cuma senyum-senyum jigong.


Kenyataan dibalik foto ini: banyak orang, dan kakak senyum najong kayak gitu. Dan kita diliatin banyak orang. Sumpah, malu abezzzz...


Belom puas poto 1 biji, kakak lalu minta poto lagi.


"Miringin dikit kameranya Bin!"

Trus minta poto lagi. Busyet.


Penampakan kondisi dalam gerbong

Penampakan kondisi dalam gerbong #2 (padahal ga ada yg beda)

Dan lagi.
Awas kemasukan laler bos!

Abis itu, kita keilangan jejak bokap (baca: ilang). Sejak saat itu, kami sudah berstatus anak rantau. Trus kita cari-cari bokap, eh ga ketemu-ketemu! Gue panik. Sementara kakak? Bukannya nyariin, eh malah minta gue FOTO LAGI.

...

Busyet dah ni anak orang, bapaknye ngilang bukannya dicariin eh malah minta selpi-selpi ga jlas, ada juga orang nyariin bapaknye yang ngilang!

"Papa mana kak?"

"Udah, ntar juga paling ketemu."

"Tapi..."

"UDAH! POTOIN GUE SINI!"

"..."

Langs*t, kalo gini mah gue bukannya jadi fotografer normal kayak fotografer lainnya, eh malah jadi budak.

Yowes, gue potoin lagi deh... nih...


Gaya ngadep sinar matahari, gue yang moto sakit banget matanye, soalnya ngadep langsung ke arah cahaya.

Model: Pak Sugimin, tetangga sebelah yang lagi sakit gigi.

Ketjeh ga? KETJEH DONGGG....

Pengen dapet siluet tapi gagal...

AWAS... KERETA!!!

Ada penampakan guyss...

Lah, bocah ngapa yak?

THE BEST OF THE BEST!!!


Keesokan harinya, pas kakak lagi gambar gue motret. Bagusan mana? Fotonya ato gambarnya?

Share:

January 3, 2019

Jalan-Jalan ke Purwokerto*

Pas mudik kemaren, gue sempet mampir ke tempat wisata yang ini. Namanya SMALL WORLD. Lokasinya ada di daerah Baturraden, Purwokerto.

Jadi ceritanya, hari kedua mudik nyokap dan bokap bingung mo jalan-jalan kemana. Masa iya kita cuma bengong doang di rumah mbah? Akhirnya nyokap search tempat wisata dideket situ. Dan setelah sekian lama mencari tempat wisata yang dianggap 'wah' sama nyokap (yang rata-rata tempat wisatanya cuma curug doang), ketemu lah Small World ini.



Tempat ini berisi ikon-ikon dari beberapa negara di dunia. Misal, di Singapur ada patung Merlion Park, trus Mesir ada piramid, di Inggris ada kerajaan Inggris, di Malaysia ada gedung Petronas, di Belanda ada kincir, dll. Nah, di Small World tuh beberapa ikon negara ada disitu, tentunya dalam bentuk replika dong.

Gue kesini bareng ama keluarga + tante dan sepupu gue. Kita naek mobil.

Pas masi di rumah mbah di Tegal, nyokap ngeliat petunjuknya dari rumah, ternyata DEKET. But,ternyata JAUH BANGET men! Bayangin aja, dari rumah mbah di Tegal sampe Small World di Purwokerto aja sampe 140 km!!!

Gue ulangi, 140 KM!!!

Nah, can you imagine that? Ini mau jalan-jalan apa mo MUDIK LAGI? Oh seriously men, jarak segitu tuh bisa buat nyampe Semarang tau ga sih? Gile aje, mending gue ke Semarang daripada sepupu gue muntah dijalan. Ya, si Ica sepupu gue muntah di jalan. Saking jauhnya dan saking eneknya dia, karena jalannya berliku-liku.

Well, di jalan kita sempet mampir di warung makan dulu sih... yah, buat ngangetin badan aja, boleh lah, wong daerah situ dinginnyaa... MINTA AMPUN! Dingin banget bro! Gue aja sampe pake jaket dari rumah mbah.

Kita mampir di warung makan RC (lupa kepanjangannya apa). Masi agak jauh dari Small World. Disitu kita makan ayam goreng, ayam bakar, and minumnya es teh manis. Sungguh minuman yang goblok untuk dipesan disaat udara lagi dingin-dinginnya.

Abis makan, kita sholat dzuhur sama azhar di jamak dulu. Soalnya waktu itu udah jam berapa yah? Kayaknya mepet ashar pokoknya.

Trus kita lanjutin perjalanan.

Singkatnya, pas dikit lagi nyampe sono, satu mobil pada buka jendela. Well, biasalah, anak kota ga pernah ngerasain udara sejuk, apalagi yang original dari gunung langsung. Tapi sebenernya juga buat jaga-jaga aje sih, takutnye bensinnye ntar abis pas pulang. #kantongcelanasepi

Pas dibuka jendelanya................

subhanallah..... DINGIN BANGET COY!!!

YUUUUU-HUUUUUUUU!!!! Gue tereak kegirangan.

Tapi bener-bener dingin loh waktu itu.

Nyampe-nyampe, tanah tempat parkirnya becek, kayaknya abis ujan semalem. Akhirnya, kita turun. Setelah terakhir kita turun cuma pas makan di RC tadi.

Gue irup napas dalem-dalem....

*huuuuuuuufttt........*

*crooooootttt......* #pantatmendadakpanas

Wuaah, seger sob! Lo harus cobain deh kesini. Recommended banget deh pokoknya!

Ikon yang pertama kita kunjungin tuh dari Malaysia, gedung Petronas. Trus kita poto-poto. Gak lama setelah poto-poto, ujan tiba-tiba turun membasahi kami semua. Kami pun segera mungkin melarikan diri. Kami berteduh di sebuah bangunan. Disaat hujan turun, kakak gue ngeliat ada sebuah becak, lalu dia menuju kesana, menaiki becak itu, mengeluarkan mushaf quran kecil, dan mulai menghapalkan al quran.

Subhanallah... mari beri tepuk tangan untuk dia... (@ode.qs)

Abis itu ujan reda, dan kami kembali poto-poto di ikon-ikon negara lain. Gue foto di Inggris, Belanda, India, Singapur, dll. Jadi, kita tuh serasa berada diluar negri gitu loh...

Gue ngerasa gue udah pernah keluar negri. Nyokap juga bilang,

"Wuah, kita keliling dunia nih, dalam sehari..."

Jadi nanti bisa pamer foto di Instagram kalo gue udah pernah ke negara itulah, inilah, itulah, dll. Muhuehehehhe... makanya, gue saranin kalo bagi kamu yang lagi di Purwokerto, sempetin mampir di Small World ini! Mumpung belom PemiLu nih... hehehe...

Sebelom pulang, kita nongkrong dulu di warung sebelah Small World, kita pesen mendoan anget, KHAS PURWOKERTO. Hmmm... ujan-ujan, dingin-dingin, ditemenin mendoan anget + teh anget manis... beeeehhh, bisa-bisa Suharto bangkit dari kubur nih... muhuehehehhe....

Oya, gue juga sempet beli 'OLEH-OLEH'. Yap, gelang berwarna biru yang harganya tuh 10 rebu/3 pcs. 3 biji cuman 10 rebu. Si Ica juga dibeliin, Syahdan ama Syamil juga ada. Kakak gue tuh yang ngeborong. Dia beli 16 biji, soalnya mo dikasi ke anak-anak PAUD di PAUD At Taufiq yang beberapa waktu lalu gue tulis ceritanya.

OK, jalan-jalan udah, makan minum udah, belanja juga udah, kini sudah saatnya kita berpamitan dengan tempat wisata yang baru-baru ini ngetrend ini. Well, gue emang sih masi kangen ama Small World... yah, tapi mo gimane lagi? Rencana mudik udah diatur, ga bisa diubah-ubah.

Akhirnya, kita pulang lewat jalan yang tadi kita lewat pas berangkat. Cuma kita ga nyasar kali ini. Hehehehehehe.... kita juga ngelewatin tempat makan RC yang sebelomnya kita makan disini.

Selamat tinggal Purwokerto, selamat berakhir mudik akhir taun, selamat tinggal Tegal, Semarang, selamat tinggal 2018, selamat datang 2019... thank you for all, 2018... I love you, bye bye 2018... muach...

#kecupsedikitbasah
Share:

December 17, 2018

Maen ke Cipicung!!!

Kemaren gue maen ke Cipicung, sebuah desa yang berada di daerah Sukabumi, deket sama sebuah tempat wisata bernama Happy Land. Bagi kamu yang orang Sukabumi pasti tau tempat wisata bernama Happy Land ini. Nggak, gue nggak di endorse ama pihak Happy Land-nya, tapi gue cuma mau ngasi 'patokan' kalo mo ke Cipicung ini. Ya patokannya Happy Land!



Jadi ceritanya, beberapa hari yang lalu kakak gue yang di pesantren nge-wa (whats app) nyokap gue. Dia bilang kalo minggu ini pengen ngejenguk/nengok ke pesantren, nanti jenguknya jangan di ponpesnya, tapi agak geser dikit ke arah wisata Happy Land. Tepatnya di desa Cipicung.

Kakak gue tuh sekarang lagi di Cipicung, lagi ada acara sekolah gitu katanya. Tugasnya bantu-bantu penduduk sekitar, bagi-bagi sembako, ngajar anak-anak warga sekitar belajar ngaji, dll. Kakak di Cipicung selama 10 hari, dari hari Selasa kemaren sampe Kamis besok. Abis ntu Sabtunya dia ambil rapot dan balik ke rumah selama liburan, dan balik lagi ke ponpes tanggal 7 Januari nanti.

Oke, hari Minggunya kita sekeluarga pergi ke Cipicung, sesuai kata-kata kakak gue.

Ada satu hal yang gue notice dari desa yang agak terpencil ini, yaitu AKSES JALANNYA SUSAH BANGET WOI!

Seriously, nyari tempatnya tuh betul betul betul betul betul susssaaah banget! Bokap gue aja yang nyetir sampe nyasar gitu. Kelewatan tempatnya lah, ga tau lokasinya lah, dll.

Kita nyampe sana pas ujan. Beneran ujan. Tapi paling cuma gerimis doang deng... hehe.

Nyampe situ, bokap ga tau harus markirin mobilnya dimana, soalnya lahan parkirnya terbatas banget! Abis itu, ada salah satu anak SMA yang juga ikut acara baksos (bakti sosial) ini ngebantu markirin mobilnya. Namanya Ridwan (@wanshori_). Oke, kita simpen dulu dia, nanti dia megang peran penting di post kali ini.

Abis markirin, si Ridwan pergi. Kita sekeluarga ketemu sama kakak (@ode.qs). Yaa abis itu, bokap ama nyokap ngobrol-ngobrol bentar bareng kakak. Si Syahdan nanya kakak toilet dimana, dia mo pipis gitu, udah ditahan dari waktu berangkat tadi. Oalaah....

Gue nganter Syahdan ke toilet. And, pas gue menuju ke sebuah rumah warga yang difungsikan sebagai tempat tinggal anak pesantren itu gue menemukan sekumpulan orang (anak kecil, cewek)  jumlahnya 4 biji lagi ngobrol di dalem rumah.

By the way, rumah ini tuh ada di belakang sebuah bangunan gitu, difungsikan sebagai PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), tapi karena sekarang kedatengan anak-anak santri, jadi rumah itu sekarang multi-fungsi (fungsi ganda). Selain sebagai tempat pembelajaran anak-anak, sekarang juga kayak jadi semacam "kos" juga... hehehe...

Oke, balik lagi ke masalah Syahdan yang udah ngebet banget mo pipis. Sekarang, toilet baginya adalah salah sau dari bagian pokoknya. Setiap kali perjalanan, pasti si Syahdan yang MEMBUTUHKAN TOILET. Ga tau kenapa.

Syahdan, yang udah ga peduli sama apapun lagi (apalagi burger), langsung melengos masuk ke dalem rumah itu. Gue ngikutin. Ga lama setelah Syahdan pipis, bokap, nyokap, kakak, ama Syamil dateng masuk ke rumah. Ngelanjutin ngobrolnya di dalem.

Abis itu, dateng pengelola atau kepala dari PAUD AT TAUFIQ itu. Namanya Bu Ipah (gue lupa nama lengkapnya).

Setelah Bu Ipah dateng, kita semua ngobrol-ngobrol. Temanya apapun. Apapun yang sedang terjadi. Yaa, biasa lah... emak-emak kalo udah ketemu emak laennya bawaannye pasti demen gosip berjam-jam. Ga percaya? Bawa emak lo ketemu emak yang laennya.

Pembahasan kita mulai dari peresmian jalan Tol Bocimi yang baru diresmiin ama Pak Jokowi beberapa hari yang lalu.

Btw, pas peresmian itu, Pak Jokowi kan lewat di jalan tol itu, buat nyoba kelayakan jalan tol. Nah, kebetulan gue ada di sebrang jalan! Gue lagi pengen jenguk kakak gue juga waktu itu. And, kita ketemuan di satu jalan tol!!! Gue liat mobilnya dikawal ama banyak mobil, udah gitu mobilnya sendiri di platnya ada tulisan 'RI 1' gitu. Wuaahh... suatu kehormatan tersendiri buat gue pernah 'bersebelahan' ama mobil Pak Presiden.

Pembahasan berikutnya, adalah badai angin puting beliung yang baru-baru ini terjadi di Bogor. Bu Ipah emang bilang kalo Bogor sekarang ini lagi buruk cuacanya. Makanya kita sebagai masyarakat harus perhatian sama cuaca. Kalo mo jalan-jalan, liat cuaca, mendung apa kaga. Pokoknya, kita harus liat situasi dulu. (ciee... pesan moral... bfffff....)

Abis itu lanjut ke perjalanan tadi. Nyokap ngejelasin kalo jalanan kesini tuh ga gampang. Apalagi jalanannya SEMPIT dan KURANG PENERANGAN.

Bu Ipah juga bilang kalo beberapa waktu yang lalu sebelum kita nyampe sini itu ada longsor. Longsornya terjadi di jalanan yang buat menuju kesini juga. Tapi bukan jalan yang dipake kita tadi pas berangkat, bukan. Tapi ada jalan lain.

Abis itu, ujan turun lebih deres. Sementara kita masih asyik sibuk ngobrol-ngobrol. Ga lama kemudian, dateng seorang bapak-bapak yang namanya gue lupa. Kayaknya sih bapak ini juga pemilik gedung ini...

Trus kita balik ngobrol lagi... (kok ngga ditulis Bin, percakapannya? Halaahh... bilang aja lupa percakapannya kayak gimana!)

Abis itu, kita mo balik ke pesantren, kakak gue mo ngambil keyboard piano gitu. Ditemenin sama Ridwan. Kita naek mobil. Nah, di mobil ini nih kita banyak bicara.

Akhir-akhir ini kan Bogor sering banget ujan deres + petirnya yang serrreeem abis, makanya gue nanya ke Ridwan,

"Di Cipicung petirnya serem-serem gak?"

"Oh, selama kita disini sih belom pernah ada petir. Paling angin kenceng doang."

"Ooh.."

"Kalo yang ada petirnya yang serem, di pesantren juga ada."

Abis itu, kita ngobrol-ngobrol lagi. Gue cuma nyimak.

Ditengah-tengah itu, Ridwan ngeluarin hape, and then dia foto mobil gue, sambil di share di InstaStory Instagram dia. Buset, cuma mo ambil keyboard aja kok sampe perlu dikabarin gitu dulu ya?

Pas nyampe ponpes, mereka langsung ke kamar. Mereka pergi lamaaaaaa banget. Gue sampe ngemil dulu di mobil. Setelah perjuangan menahan dinginnya angin buatan (baca: AC mobil), akhirnya mereka dateng juga. Tapi loh, loh? Kok mereka ga bawa keyboard sama sekali?

Pintu mobil dibuka.

"Keyboardnya mana kak?"

"Itu si Wildan ga ada. Jadi ga bisa ambil. Kalo ngambil tanpa izin juga ga enak gitu."

Yowes, akhirnya, setelah kedinginan, kita balik lagi ke Cipicung dengan sirna, dengan tangan kosong. Tangannya hampa.

Hampa terasa... hidupku tanpaa dirimu...

Oke, gue malah keinget lagunya Ari Lasso.

Di perjalanan pulang ini, kakak gue kelaperan, akhirnya kita makan dulu di Az*ro Chiken de deket kawasan situ. Disono, juga ada kejadian yang ga enak gitu sih...

Kan nyokap udah pesen ayam, trus kita tunggu lamaaa banget. Ada kali 15 menit kita tunggu. Trus nyokap bilang,

"Masi lama ga mas?"

"Bentar bu, 10 menit lagi."

Yowes, nyokap diem. Ya udah tuh, kita nunggu lagi 10 menit, eh tiba-tiba, mas-masnya bilang,

"Eh bu, ada satu dada yang ga ada bu. Gimana?"

Nyokap langsung sewot, "LAH GIMANA SIH? INI KITA UDAH NUNGGU LAMA BANGET LHO INI! MASA GA SESUAI PESENAN?"

"Ya tapi gimana bu? Tadi kami tidak liat dulu ayamnya, langsung dicemplungin gitu."

"Haduuh... ya udah deh, ganti paha aja deh..."

Oalaahhh... ternyata ayamnya digoreng massal, ga liat-liat dulu ayamnya bentuknya apa. Ya udah, mo gimana lagi? Yang tadi pesen ayam dada, mohon ditunggu lagi ya... hehehehe....

Btw, di tempat makan ini kita juga liat rame-rame pilem Spiderman 3 yang lagi tayang di Trans 7. Spesial liburan. Adegan yang kita liat pas lagi makan adalah saat si Peter Parker alias Spiderman lagi kebanting sama si Venom. Trus di tinju-tinju sama si Sandman. Trus gue bilang dalem ati,

"Anjrit, lagi makan enak-enak begini kok adegannya malah yang gini sih? Kan selera makan gue jadi ilang!"

Abis makan, kita naek mobil lagi. Ngelanjutin perjalanan.

Di mobil, pas Ridwan ngeluarin hape dan buka Instagram, gue (yang pengen dia ngefollow gue) bajak hapenya dengan bilang,

"Coba deh search @Ode.qs (akun Instagram kakak gue)"

Trus dia search...

Ketemu. Akun IG kakak gue ketemu. Tapi, belom difollow ama Ridwan.

"Hah? Belom follow si Ode? Padahal dia udah follow ente lho... Astaghfirullah.... ya udah deh, tak follow ya ini?"

"Iya."

Trus gue follow akun kakak. Abis itu gue liat followers kakak gue, gue search nama gue @aubin_id, ketemu. Abis itu gue klik trus gue follow diri gue pake akunnya Ridwan. Muhuehehehhe.... huehuehuehue.... sungguh rencana yang brilian sekali sodara-sodara. Hehe.

Pesan moral: Ngabajak hape anak orang untuk ngotak-ngatik hapenya itu nggak boleh. Tapi kalo ngabajak untuk hal ini ya boleh. Wakakakakakakak!!!

Pas sampe sono, udah gelaaaaaapppp banget. Akhirnya cuma kakak gue dan Ridwan yang keluar. Karena juga kita mo keluar ngapain? Ga ada siapa-siapa disono. Abis mereka berdua keluar, kita sekeluarga pulang ke rumah.


-TAMAT-


||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Kalau ada yang mau nanya-nanya



Posted by,


Aubin Nada Maulidan
Share: