Paranormal Experience #3: Cerita Horror Mbak Han ~ Pocong Jantan

Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Apa kabar semuanya? Gue ingatkan, bagi kalian yang belum pernah melihat penampakan, lebih baik banyak-banyak bersyukur deh mulai dari sekarang. Karena apa? Karena ketahuilah, melihat penampakan itu adalah sesuatu yang tidak diinginkan semua orang.

Tapi tidak untuk cerita Paranormal Experience kali ini. Cerita kali ini adalah cerita nyata yang dialami oleh temen blogger gue. Namanya Han. Gue manggilnya Mbak Han (instagram: @han_ni8).

Jadi awalnya, gue sedang ngobrol-ngobrol gitu sama temen-temen blgger gue di grup Whats App. Gue nanya ke temen-temen blogger, ada yang punya cerita horror gak. Trus, Mbak Han bilang, "Eh aku ada cerita horror. Banyak banget.". Langsung aja gue chat dia secara inbox.

Jadi gue nanya, "Mbak, ceritain dong cerita horrornya.". Trus Mbak Han cerita semuanya. Berikut ini, adalah cerita Paranormal Experience part 3: Cerita Horror Mbak Han.

Prolog

"Dulu pas saya SD, sifat saya tuh ceria, suka temenan sama siapa saja, gak mandang fisik, gak mandang tua atau muda, gak mandang gender, suka menolong orang, pokoknya saya tuh gak bisa diem.

Nah semuanya berubah semenjak saya SMP, yang tadinya sifat saya liar jadi pendiem. Yang tadinya banyak teman sekarang jadi penyendiri. Yang tadinya suka maen keluar rumah jadi di kamar terus.

Dulu saya bergantung sama teman. Karena bapak bekerja menjadi satpam, jadi jarang pulang ke rumah. Sementara ibu, seperti gak peduli sama saya. Makanya saya setiap pulang sekolah selalu main. Saya ditakutin di kampung. Tapi saya galak hanya kalau ada orang menjahili saya dan teman saya.

Saya punya 2 sahabat. Kami dari kelas 1 SD selalu bareng. Namanya Dani dan Hanum. Dani laki-laki, sementara Hanum perempuan.

Saat SMP, gue berharap bisa bareng sama teman-teman SD gue di SMP 4. Tapi ternyata gue gak lulus ujian. Pas gue cerita soal ini ke teman-teman gue, ke sahabat-sahabat gue, reaksi mereka kayak senang gitu kalau gue gak masuk SMP itu. Gue shock liatnya. Itu pertama kalinya gue tau apa itu muka dua.

Lalu gue cerita sama orang tua, gue bilang ke papa agar masuk pondok pesantren saja. Namun kata papa jangan dulu. Cari yang lain kalo bisa. Nah ibu gue mengusahakan mencari SMP lain yang mau menerima gue.

Lalu ada SMP plosok yang jauh dari rumah. Saat gue diantarkan sama wali kelas gue waktu SD, gue kaget. Sekolahnya di tengah-tengah sawah. Belum lagi di ujung sana ada kuburan yang luas banget. Itu kesan pertama gue melihat SMP ini.

Pas ujian, soalnya gampang banget. Gue sampai langsung diterima malah di sekolah itu. Dan gue baru tau kalo sekolah itu adalah SMP 5. Pas sekolah disitu, gue mencoba mencari teman baru. Alhamdulillah dapat teman. Tapi gak bertahan lama semenjak semester 2 kelas 7.

Mereka ngebully gue karena sifat galak dan sifat emosian gue ini. Tapi gue gak mau nyerah. Gue gak mau ditindas begitu saja. Tapi, teman-teman perempuan gue gak ada yang mau menolong. Mereka hanya melihat doang. Dan itu membuat gue frustasi. Ditambah yang buat gue stres adalah pas rumah gue kejual gara-gara ibu gue.

Pas kelas 8, gue bersyukur gak satu kelas sama anak kelas 7 waktu itu. Tapi gue malah jadi penyendiri. Gara-gara penyendiri itulah, gue jadi sering melihat makhluk halus. Apalagi ditambah gue duduknya di bangku paling belakang dan dekat jendela. Dari jendela itu keliatan ada pohon bambu. Nah disitulah gue sering melihat penampakan.

TEROR DIMULAI!!!

Penampakan #1

Pertama kali gue liat hantu itu pas malam-malam. Jadi waktu itu papa ngajak gue beli martabak. Nah gue melihat di pinggir jalan ada kuntilanak. Gue shock banget karena itu baru pertama kali gue melihat begituan, udah gitu jelas lagi penampakannya. Tapi gue positive thinking aja, mungkin cuma halusinasi gue aja.

Penampakan #2

Besoknya di sekolah, gue liat ada yang lewat di jendela dan itu jelas banget. Wujudnya itu sosok hitam yang gak karuan bentuknya. Gue mencoba mengobrol sama teman gue karena agak takut habis lihat yang kayak gitu.

Eh teman gue ini (Padia), ternyata juga bisa melihat makhluk halus. Dan gue pernah diajak ke rumahnya. Dia menceritakan pengalamannya ketika dia melihat harimau di dekat rumahnya. Ya gue gak percayalah, masa ada harimau di perkampungan kayak gini. Kata dia itu harimau jadi-jadian.

Dia juga memberi tau kalau dia pernah melihat asap keluar dari lantai keramik (ubin). Masuk akal nggak sih? Gara-gara gue pernah ke rumahnya Padia, dan dia menceritakan pengalamannya, maka mulai saat itu Padia menularkan virusnya ke gue. Gue jadi bisa melihat makhluk halus. Apalagi SMP-nya dekat kuburan.

Penampakan #3

Bel istirahat pun berbunyi. Gue yang lagi enak-enaknya jajan di warung kaget, ketika melihat sosok genderuwo di pohon bambu. Jadi merinding gue karena gak sengaja melihat, padahal kejadiannya di siang bolong.

Udah gitu di belakang sekolah ada masjid, nah masjidnya itu ada keranda. Gue kalau mau jajan ke warung harus melewati keranda tersebut. Trus semakin lama gue makin sering melihat penampakan.

Tapi gue berusaha untuk biasa saja menyikapinya. Mencoba biasa aja pas melihat penampakan. Kalau gue takut, yang ada malah gue bisa diikutin. Tapi tanpa sadar gue justru jadi sering sakit semenjak melihat penampakan. Dari yang mukanya berantakan, hancur, trus tubuhnya juga ada yang menyatu sama hewan, ada yang kayak slender man.

Penampakan #4

Gue yang biasa menyendiri di kamar sambil nonton TV. Pas mau tidur gue kaget. Gue melihat kuyang depan mata gue. Wujudnya itu hanya berbentuk kepala dengan rambut yang panjang doang. Dia terbang lewat di depan kepala gue. Mukanya kayak tante-tante gitu.

Penampakan #5

Gue pulang sekolah menunggu angkot seperti biasa. Saat itu angkotnya penuh. Gue kebagian tempat duduk di dekat supir angkot tersebut. Pas di tengah jalan, gue melihat kuntilanak memakai baju putih di atas dekat tiang listrik sambil melayang. Padahal masih siang hari.

Sejak saat itu gue sering melihat penampakan. Bertahun-tahun gue lewati. Hingga pada suatu hari, saat gue mau ujian SMK, gue disembuhkan. Ternyata, ada yang menempel dan mengikuti gue selama........... 5 TAHUN!!!!

Pantes aja gue sering sakit-sakitan. Padahal pas di cek ke dokter, gue baik-baik saja. Gak ada masalah. Dan kata yang menyembuhkan gue, yang pertama nempelin adalah bocah kecil."